PT Pupuk Kujang merupakan salah satu produsen pupuk yang mempunyai peranan penting dalam menjamin stok pupuk urea di Jawa Barat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, realisasi produksi Pupuk Kujang 1B yang berdiri pada tahun 2006, tidak mampu memenuhi kapasitas produksi sebesar 570.000 ton setiap tahun. Salah satu penyebab hal tersebut adalah lamanya waktu Downtime sebesar 1192 jam atau 49,7 hari, dari standar normal Downtime yang diijinkan yaitu sebesar 7 hari setiap tahun.
Kegiatan preventive maintenance existing saat ini belum dilakukan berdasarkan interval waktu perawatan yang optimal dengan mempertimbangkan karakteristik kerusakan. Sehingga dibutuhkan kegiatan perawatan yang efektif dan efisien menggunakan metode Reliability Centered Maintenance II (RCM) II untuk menurunkan tingkat Downtime. Selain itu dilakukan pula pengukuran efetivitas performa Equipment menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Berdasarkan hasil pengolahan data, terpilih synthesis section sebagai section kritis pada Urea Plant 1B dengan 7 Equipment kritis. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode RCM, diketahui kegiatan perawatan serta interval perawatan dengan efisiensi biaya sebesar 33% . Berdasarkan metode OEE diketahui pula bahwa Equipment kritis belum dapat dikatakan efektif, sehingga perusahaan perlu mengoptimalkan kegiatan perawatan yang sesuai.
Preventive maintenance, Reliability Centered Maintenance II, Overall Equipment Effectiveness