PT. PLN Area Majalaya merupakan badan usaha milik negara (BUMN)
yang bergerak di bidang
pendistribusian listrik yang melayani permintaan
masyarakat. Dalam menjalankan kegiatan pendistribusiannya, PT. PLN Area
Majalaya memiliki gudang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan material
sementara sebelum material didistribusikan ke en
am rayon di
bawah Area
Majalaya.
Untuk mengontrol dan meng
awasi material pada gudang
, PT. PLN
Area Majalaya melakukan inventarisasi yang dilaksanakan dua kali dalam
setahun. Proses administrasi pada proses bisnis
inbound
dan
outbound
yang tidak
tertib menyebabkan perb
edaan antara persediaan material pada sistem dengan
persediaan material secara fisik pada saat inventarisasi dilakukan. Perbaikan
proses bisnis
inbound
dan
outbound
dilakukan dengan menggunakan metode
Business process improvement
(BPI).
Langkah awal yang d
ilakukan adalah memetakan proses bisnis
inbound
dan proses bisnis
outbound
gudang Area Majalaya. Selanjutnya dilakukan
pengklasifikasian masing
masing aktivitas ke dalam kategori RVA, BVA dan
NVA. Langkah selanjutnya dilakukan analisis streamlining untuk
m
enyederhanakan proses bisnis yang ada. Hasil dari analisis streamlining didapat
proses bisnis usulan yang selanjutnya menjadi dasar untuk perancangan
standard
operating procedure
(SOP) usulan.
Usulan perbaikan berupa penggunaan sistem informasi monitoring
dokumen dan sistem informasi pemesanan material yang dapat membantu dalam
mengurangi
proses administrasi yang tidak tertib
dan secara tidak langsung dapat
meningkatkan keakurasian
material pada saat dilakukan inventarisasi. Dari hasil
perancangan proses b
isnis
inbound
dan
outbound
usulan dapat disimpulkan bahwa
cycle time efficiency
pada proses bisnis
inbound
meningkat sebesar
4036.15
% dan
waktu
siklus
berkurang sebesar
94.07
%, sedangkan
cycle time efficiency
pada
proses bisnis
outbound
meningkat sebesar
29445.24
% dan waktu siklus
berkurang
sebesar
74.44
%. Business process improvement (BPI), Kategori Aktivitas, Streamlining , SOP, Sistem Informasi.