Indonesia mengalami
digital divide
pada masyarakat perkotaan dan masyarakat
pedesaan. Dalam mengatasi masalah
digital divide
yang terjadi, dilakukan
program bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dibuat oleh
pemerintah Indonesia.
Program ba
ntuan TIK tersebut telah diberikan oleh pemerintahan kabupaten
Bandung ke wilayah kecamatan. Namun dalam pelaksanaanya bantuan tersebut
tidak dapat berjalan dengan baik dikarenakan dalam menentukan daerah penerima
bantuan tidaklah efektif. Kecamatan Cileng
krang dan Katapang merupakan
wilaya
h pertama penerima bantuan TIK, akan tetapi
hasil dari bantuan TIK
tersebut kurang baik.
Untuk mengatasi permasalahan dalam menentukan wilayah penerima bantuan
TIK, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu pemerinta
h untuk
mengambil keputusan dalam menentukan wilayah penerima bantuan. Aplikasi
berbasis
peta dijital
menggunakan metode
Asset Based Community Development
(ABCD) digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam menentukan
wilayah layanan.
Metode ABCD mel
ihat potensi yang dimiliki area tersebut
dengan maksud melihat kesiapan dari setiap wilayah dalam memberdayakan
bantuan TIK yang diberikan.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh
Kecamatan Pangalengan sebagai
kecamatan utama penerima bantuan TIK
di Kabupaten Bandung. Dengan aplikasi
tersebut pemerintah kabupaten Bandung dapat menentukan desa
desa yang berada
pada wilayah Kecamatan Pangalengan sebagai desa utama penerima bantuan TIK. Penetrasi Internet , Digital Divide, Kecamatan Pangal engan , bantuan TIK, Metode ABCD, Peta Dijital , Aset Komunitas