Fakta telah membuktikan bahwa usaha skala mikro, kecil dan menengah
(UMKM) adalah sektor yang mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia
.Namun langkah UMKM masih terhambat masalah modal usaha. Maka perlu ada
sinergi antara pengusaha dengan investor.
Kondisi ini membuat pihak investor harus selektif dalam memilih UMKM
mana yang layak untuk diinvestasikan.Permasalahan dalam penentuan kelayakan
UMKM adalah kriteria majemuk dimana terdapat beberapa UMKM yang sudah
memiliki pengalaman sebelumnya dan ada pula yang belum. Dan juga ada penilaian
karakter pemiliknya.
Pada Tugas Akhir ini dibangun suatu Sistem Pendukung Keputusan
Kelayakan (SPPK) UMKM dengan menggunakan metode yaitu: ACCORD dan
MAUT (Multi Atribute Utility Theory). Dimana nantinya akan keluar nilai minimal
dimana sebuah UMKM dapat dinyatakan memenuhi syarat kelayakan mendapatkan
modal dari calon investor.
Sistem dapat memberikan informasi keluaran daftar UMKM yang lulus
penilaian, masukan kepada pemilik UMKM dan laporan hasil dalam bentuk tabel dan
grafik. Perhitungan dengan sistem baru jauh lebih akurat karena ditunjang oleh
metode yang telah diakui.
SPPK yang dibuat telah dinilai dan diperiksa oleh TIM penilai UMKM saat
ini.Hasil penilaian ini selanjutnya dihitung dengan Metode CSI (Customer
Satisfaction Index). Dan didapatkan hasil penilaian 85,56%, yang berarti bahwa
SPPK yang dibuat telah memenuhi kebutuhan TIM penilai akreditasi UMKM dengan
hasil sangat memuaskan. SPPK, Kelayakan, UMKM, Kriteria Majemuk, ACCORD, MAUT.