Dalam jaringan komputer perlu adanya proses penentuan jalur terbaik (best path) untuk pengiriman data. Proses penentuan jalur terbaik tersebut diatur oleh Routing Protocol melalui perangkat jaringan yaitu Router. Mengingat penggunaan alamat IPv4 sudah hampir mencapai batasnya maka perlahan IPv6 mulai digunakan sebagai penggantinya. Routing Protocol yang mendukung pengalamatan berbasis IPv6 ini diantaranya adalah EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang menggunakan pendekatan distance vector dan IS-IS (Intermediate System to Intermediate System) yang menggunakan pendekatan link-state.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan pengujian untuk mengetahui performansi kedua routing protocol tersebut di jaringan berbasis pengalamatan IPv6. Parameter yang digunakan untuk mengukur performansi kedua routing protocol tersebut diantaranya Convergence Time, Overhead Protocol, Throughput, Packet Loss, dan Delay.
Berdasarkan pengujian dan analisis dari setiap routing protocol, skema, dan skenario, EIGRP lebih baik dibanding IS-IS pada IPv6 di semua parameter pengujian yang ditentukan. Router-router EIGRP lebih cepat untuk menuju proses convergence, memiliki nilai overhead protocol yang lebih rendah, memiliki nilai throughput yang lebih tinggi, memiliki nilai packet loss yang lebih rendah, dan memiliki waktu delay yang lebih kecil dibandingkan IS-IS pada IPv6.
EIGRP, IS-IS, IPv6