Kebutuhan akan
layanan data di masyarakat cenderung meningkat tajam sejalan
perkembangan jaman. Berdasarkan survey
Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia
(APJII), pada tahun 2012 terdapat 63juta pengguna internet di Indonseia. APJII juga
memprediksi pada tahun 2013 p
engguna internet di Indonesia akan naik menjadi 82 juta
pengguna atau naik sekitar 30%.
Dengan adanya data tersebut, maka timbul permasalahan apakah jaringan yang ada
sekarang dapat menangani jumlah pengguna tersebut atau tidak? Karena jika tidak maka aka
n
menurunkan kualitas yang diberikan provider untuk pengguna. Hal tersebut tentu akan saling
merugikan bagi kedua belah pihak.
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi untuk menganalisa kelayakan jaringan
backhaul
yang dibentuk dari teknologi
WiMAX
dan sera
t optik untuk teknologi
femtocell
HSDPA
sebagai jaringan aksesnya. Dari simulasi tersebut akan didapatkan data yang
nantinya akan dibandingkan dengan standarisasi layanan data di
femtocell
HSDPA
.
Untuk
backhaul
yang menggunakan
WiMAX
didapatkan hasil denga
n
delay
18.3176
ms
,
packetloss
0%, dan
throughput
1.063Mbps. Sedangkan
backhaul
yang
menggunakan fiber optik didapatkan hasil dengan
delay
18.3176
ms
,
packetloss
0%, dan
throughput
1.063Mbps. Sedangkan
backhaul
yang menggunakan serat optic didapat rata
rata
delay
11.66
ms
,
throughput
240.088 kBps, dan
packet loss
sebesar 0.5457%. Dari hasil
tersebut jika dibandingkan dengan standar TIPHON, ITU T G1010 dan ETSI TR 101 856 dan
329 maka sudah layak untuk dijadikan
backhaul
femtocell
HSDPA
.
backhaul , W iMAX , serat optik, femtocell , HSDPA ,delay, packetloss, dan throughput