Fuzzy logic controller merupakan metode kendali modern yang dianggap
mudah digunakan karena tidak perlu mencari model matematis dari suatu sistem,
tetapi tetap efektif karena memiliki respon sistem yang stabil, redundant atau fault
tolerant yang artinya fuzzy logic controller masih dapat bekerja meskipun terdapat
pengurangan beberapa rules, ataupun jika terjadi kesalahan-kesalahan kecil dalam
pemrogramannya, tanpa adanya perubahan yang signifikan.
Sistem ini menggunakan modul termoelektrik sebagai pendinginnya dan
dikontrol oleh mikrokontroller ATmega 32 dan digunakan fuzzy logic sebagai
metode pengaturannya. Fuzzy logic yang dirancang ini memiliki dua input dan
satu output. Masing-masing membership function input dan output memiliki tiga
sampai lima dan menggunakan aturan metode sugeno yang terdiri dari fuzzy ifthen
rule. Push button digunakan untuk input set point dan kemudian tegangan
keluarannya diubah ke besaran digital oleh ADC mikrokontroller, dimana user
memasukan data yang akan diolah berupa volume air dan kondisi air yang
diinginkan.
Dari pengujian fuzzy secara trial and error pada sistem ini disimpulkan
jika dinilai dari respon waktu desain fuzzy keempat merupakan desain paling baik
dengan nilai error terkecil yaitu 2,83%. Dimana waktu proses pendinginan
membutuhkan waktu 20 menit 34 detik. Sehingga dengan pengontrolan
menggunakan fuzzy logic, efisiensi sistem pendingin ini yaitu sebesar 48,75 %.
Sedangkan jika diamati dari segi kestabilan, fuzzy kelima memiliki kestabilan
yang paling baik dengan error maksimal sebesar 1,43%. Sedangkan dalam
penggunaan energi, sistem dengan menggunakan fuzzy ketiga lebih membutuhkan
energi sekitar 10,88% lebih besar daripada pengontrolan biasa yang ada saat ini.
Termoelektrik, Fuzzy Logic, Metode Sugeno, Temperatur, PWM