Kuliner masakan di dunia sangatlah beragam
jenisnya. Dengan banyaknya
jenis kuliner masakan ini maka cara pengolahanya pun beragam mulai dari
memotong, pelunakan, pemerasan, fermentasi, pengeringan dan pemasakan.
Pemasakan adalah pengolahan kuliner yang dapat dilakukan dengan berbagai
macam teknik
, seperti perebusan, pendidihan, penggorengan, penggukusan atau
dengan pemanggangan. Salah satu jenis pemanggangan adalah
Rotisseries
.
Rotisseries
merupakan suatu gaya memanggang dimana daging ditusuk di dalam
pemanggang dan kemudian daging tersebut diguli
ngkan hingga matang merata.
Untuk itu diperlukan suatu alat pemanggang yang dapat memanggang
dengan
menciptakan sistem kontrol otomatis pada mesin pemanggang dengan
mengatur suhu pemanggangannya agar tingkat kematangan masakannya lebih
sempurna. Dengan ad
anya sistem kontrol otomatis ini, maka pengguna tidak perlu
mengatur waktu lagi untuk memanggang daging tersebut.
Sistem ini
menggunakan mikrokontroler ATMega16 dengan mengimplementasikan metode
Fuzzy Logi
c
menggunakan sensor termokopel untuk mengendalikaa
n alat
pemanggang. Sensor termokopel disini digunakan untuk mengukur suhu ruangan
pemanggang. Data dari sensor tersebut lalu dikirim ke mikrokontroler. Dengan
menggunakan mikrokontroler ATMega16 ini input data dari sensor akan diproses
untuk mengontrol blo
k rangkaian pengatur kran (
valve
).
Dari hasil penelitian dan pengujian, sistem yang telah dibuat ini telah
menunjukan penurunan dan peninkatan suhu ruangan oven. Sistem terlihat
berusaha untuk menjaga suhu ruang oven yang sesuai dengan standar
pemanggangan
. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
sistem ini peningkatan ketepatan kematangan daging telah tercapai dengan tingkat
kematangan daging mencapai sekitar 69oC - 72oC Fuzzy Logic , Mikrokontroler , Pemanggang.