Sebuah perusahaan membutuhkan adanya arsitektur untuk mengatur semua komponen di dalamnya dapat berjalan sebagaimana mestinya.Tanpa adanya arsitektur sistem yang ada dalam sebuah perusahaan atau organisasi akan menjadi kacau sebab tidak adanya standar acuan yang mengatur bagaimana semua komponen sub sistem bisa saling bekerja sama. TOGAF 9.1 menyediakan solusi untuk penerapan arsitektur dalam organisasi yang berperan sebagai framework atau standar implementasi arsitektur yang baik.Arsitektur yang diimplementasikan memerlukan penilaian secara berkala yang dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan arsitektur perusahaan. Pelaku atau orang yang berperan dalam melakukan pekerjaan ini belum memiliki tools yang mengotomatisasi proses Enterprise Architecture Maturity Assessmentsehingga semua masih dilakukan secara manual.Tren teknologi yang berkembang saat ini mencetuskan ide pembangunan sistem informasi Enterprise Architecture Maturity Assessment berbasis teknologi Java dengan metode iterative dan incremental sebagai tools untuk mengotomatisasi proses yang sebelumnya dilakukan secara manual. Konsep arsitekturmultitier diterapkan dalam implementasinya.Dengan pemilihan teknologi Java dengan arsitektur multitier dan pengembangan sistem dengan metode iterative dan incremental, sistem informasi yang dibangun memiliki tingkat robustness yang lebih tinggi sehingga bisa dimanfaatkan bagi semua pihak yang membutuhkan tanpa perlu memikirkan instalasi serta kebutuhan sistem yang rumit. Enterprise Architecture Maturity Assessment, TOGAF, multitier, Java