Quadcopter
adalah salah satu
jenis
unmanned aerial vehichle (UAV)
yang
merupakan pesawat tanpa awak dengan empat baling
baling.
Quadco
pter
dapat
berge
rak vertik
al, horizontal dan
manuver.
Salah satu kondisi kritis
yang rawan
akan kecelakaan adalah saat posisi pendaratan (
landing
). Untuk dapat landing
dengan baik diperlukan pengontrolan kestabilan pada empat bagian, yaitu pada
sumbu x (
roll
), sumbu y(
pitch
), sumbu z (
yaw
) dan ketinggian. Untuk
pengontrolan kestabilan
dilakukan dengan cara memberikan sinyal PWM untuk
mengatur kecepatan keempat motor. Kontrol yang digunakan adalah kontrol PID
dengan metode
tuning
Ziegler Nichols.
Nilai parameter yang didapat setelah
tuning
pada kontrol
roll
dan
pitch
adalah K
p
= 4.5 dan K
d
= 2.6. Kontrol ini
menghasilkan respon dengan
error
± 10 derajat. Pada kontrol
yaw
didapat
parameter K
p
= 9 dan K
d
0.005 dan menghasilkan respon dengan
error
±10
derajat/detik.
S
edangkan pada kontrol ketinggian didapat parameter kontrol K
p
3, K
d
= 0.04 dan K
i
=0.05 menghasilkan respon yang cukup baik untuk menjaga
ketinggian pada
70 cm, akan tetapi mempunyai
settling time
sebesar 2.68 det
ik.
Ketika dilakukan uji coba si
stem keseluruhan pada
autonomous landing
,
didapatkan r
espon yang berbeda
dengan uji si
stem pada masing
masing kontrol.
H
al ini disebabkan adanya
noise
dan ketidakmampuan mikrokontroler untuk dapat
menjalankan keempat kontrol sekaligus.
Uji
autonomous landing
menghasilkan
respon dengan
error
yang cukup besar, yaitu
error roll
±
15
derajat
,
error
pitch
±10
derajat
dan
error yaw
±40
derajat/detik
Quadcopter , roll, pitch, yaw, Ziegler Nichols, PWM, PID, error