Biogas merupakan salah satu bahan bakar yang dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif . Substrat yang dapat digunakan sebagai penghasil biogas
adalah campuran dari limbah cair tahu dan kotoran sapi. Biogas menghasilkan
berbagai jenis gas yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, salah satu nya
adalah CH4. Derajat keasaman merupakan faktor yang mempengaruhi
produktivitas gas metana. Substrat sebagai tempat hidup sekaligus sumber
makanan bakteri perlu dilakukan pengontrolan pH agar biogas yang dihasilkan
mencapai hasil yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengatur pH substrat
campuran limbah cair tahu dan kotoran sapi agar dicapai produktivitas gas metana
yang optimum.
Telah dilakukan pengamatan pH pada dua reaktor identik dengan
perlakuan yang berbeda. Reaktor dilengkapi dengan sensor metana, sensor suhu,
injektor CaCO3, dan motor pengaduk. Telah dilakukan karakterisasi masingmasing
sensor dan aktuator agar dapat mengukur dan mengontrol variabel yang
diamati dengan baik. Adapun setelah dilakukan karakterisasi, sensor dapat
mengukur variabel yang diamati dengan baik. pH substrat pada reaktor 1 dikontrol
pada nilai 7. Sedangkan pH substrat pada reaktor 2 tidak dikontrol. Pengamatan
dilakukan selama 9 hari dan variabel yang diamati adalah suhu, pH, dan volume
gas metana yang dihasilkan perhari.
Berdasarkan hasil pengamatan selama 9 hari, ditunjukkan bahwa dengan
dilakukan pengontrolan pH pada substrat menghasilkan konsentrasi metana
sebesar 83.176 ppm dengan rata-rata produktivitas harian sebesar 9241 ppm.
Sedangkan metana yang dihasilkan pada substrat yang tidak dilakukan
pengontrolan pH adalah sebesar 28.280 ppm dengan rata-rata produktivitas harian
sebesar 3.142 ppm. Terdapat perbedaan sebesar 3 kali lipat metana yang
dihasilkan pada reaktor 1 dan reaktor 2
metana, CH4, temperatur, pH, kotoran sapi, limbah cair tahu.