Polycystic Ovary Syndrome
(PCOS)
merupakan gangguan endokrin yang
paling umum pada wanita dalam masa reproduksi
.
PCOS banyak mendapat
perhatian saat pasangan suami istri mengeluh karena kehamilan yang tak kunjung
datang (infertilitas).
Salah satu kriteria
diagnostik
seorang wanita mengalami
PCOS
, dokter secara manual
menganalisis citra USG ovarium untuk mendeteksi
ju
mlah
dan ukuran
folikel
dalam ovarium
.
H
al seperti ini
dapat menyebabkan
masalah varibilitas,
reproducibility
dan efisiensi yang rendah.
Untuk mengatasi masalah ini, skema otomatis diusulkan untuk mendeteksi
PCOS pada citra USG. Pertama menentukan inisial daerah awal homogen. Lalu
daerah awal akan tumbuh berkembang menjadi bentuk folikel yang sebenarnya
menggunakan rata
rata grey
level dan
weighted gradient pada metode
region
growing
. Tahap selanjutnya menentukan daerah
daerah yang sesuai dengan
kriteria folikel. Terakhir mengukur atribut dari daerah yang tersegmentasi sebagai
folikel menggunakan
stereology
. Atribut yang diukur adalah jumlah
dan ukuran
daerah folikel untuk menentukan citra kedalam kategori: PCOS atau bukan PCOS.
Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa deteksi PCOS menggunakan
prosedur ini mampu menghasilkan tingkat keberhasilan deteksi jumlah folikel
(RR) sebesar 78%. Diban
ding dengan hasil validasi dokter diperoleh tingkat
kesalahan ukuran folikel (MR) sebesar 12% dan tingkat kesalahan deteksi folikel
(FR) sebesar 20%. p olycystic o vary s yndrome , region growing , stereology , segmentasi folikel