ABSTRAK
Pengumuman laporan keuangan merupakan peristiwa yang dilakukan oleh emiten setiap tahun. Investor akan bereaksi ketika ada peristiwa penting yang terjadi pada emiten apakah akan menjual atau membeli saham emiten tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengujian model dalam menghitung abnormal return, menganalisis perbedaan pengujian model yang dipilih, dan menganalisis pengaruh variabel fundamental laporan keuangan yaitu piutang usaha, persediaan, laba kotor, earning per share, operating cash flow, return on asset dengan size perusahaan sebagai variabel kontrol selama tahun 2008-2012.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif komparatif verifikatif bersifat kausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai 2012. Dalam penelitian ini menggunakan window period selama sebelas hari, lima hari, pada saat, dan lima hari setelah laporan keuangan. Adapun periode estimasi yang digunakan adalah 30 hari. Dengan menggunakan purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji one sample t-test, uji paired sample t-test, dan uji panel dengan menggunakan Eviews.
Hasil penelitian ini adalah setelah semua variabel telah terdistribusi dengan normal, tidak ada t-hitung yang signifikan berdasarkan uji one sample t-test. Namun dipilih market model karena memberikan t-hitung terbesar. Berdasarkan uji paired sample t-test, tidak terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laporan keuangan. Secara simultan, terdapat pengaruh variabel piutang usaha, persediaan, laba kotor, earning per share, operating cash flow, dengan size perusahaan sebagai variabel kontrol terhadap abnormal return. Hasil dari pengujian dengan menggunakan Eviews menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan uji random effect, dapat disimpulkan bahwa piutang usaha memiliki pengaruh yang negatif terhadap abnormal return sedangkan persediaan, laba kotor, earning per share¸ operating cash flow, dan return on asset tidak memiliki pengaruh. Adapun koefisien determinasi (R2) dari penelitian ini adalah 96,71%.
Kata kunci : Piutang Usaha, Persediaan, Laba Kotor, Earning Per Share, Operating Cash Flow, Return On Assets, Size Perusahaan, Abnormal Return