ABSTRAK
Agency cost adalah biaya-biaya yang ditanggung para pemegang saham untuk mencegah atau meminimalkan masalah-masalah keagenan dan untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Pada umumnya salah satu penyebab masalah keagenan yang ada adalah lemahnya mekanisme corporate governance dalam perusahaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan proporsi komisaris independen terhadap agency cost yang menggunakan asset turn over (ATO) sebagai proksinya secara simultan dan parsial.
Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifat kausalitas. Penelitian ini menggunakan populasi pada sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2012. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaan. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan analisis data panel untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan proporsi komisaris independen berpengaruh secara signifikan terhadap agency cost. Secara parsial variabel kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap agency cost, sedangkan variable proporsi komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap agency cost. Berdasarkan pengujian koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R2 adalah 0.211857 atau 21,19%. Berarti bahwa variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan proporsi komisaris independen mampu menjelaskan variabel dependen yaitu agency cost sebesar 21,19%, sedangkan sisanya 78,81% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.
Kata kunci : asset turn over (ATO), kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan proporsi komisaris independen.