ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi Indonesia yang telah go public periode 2010-2012 dilihat dari nilai Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA). Salah satu yang melatarbelakangi latarbelakang salah satunya dikarenakan kondisi dimana perusahaan telekomunikasi memiliki laba cenderung menurun yang berbanding terbalik dengan harga saham. Dengan menggunakan metode kunatitatif deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan telekomunikasi Indonesia yang telah go public. Jenis sampel yang dipakai adalah purposive sampling sehingga didapatkan empat sampel perusahaan, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk dan PT Bakrie Telecom Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telekomunikasi yang paling baik untuk MVA diantara perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT XL Axiata dengan nilai MVA pada tahun tahun 2010 14.055. 467, tahun 2011 24.016.434 dan tahun 2012 22.486.132. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai EVA paling baik dari perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah PT Telkom dengan nilai EVA pada tahun 2010 14.954.906, tahun 2011 12.689.619 dan tahun 2012 19.053.981.
Bagi perusahaan yang mendapatkan nilai Market Value Added (MVA) negatif yaitu, PT Telkom, PT Indosat dan PT Bakrie Telecom disarankan untuk meningkatkan harga saham perusahaan dengan mengalokasikan dana investasi secara efisien sehingga memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan dan pemegang saham.Kemudian untuk PT Bakrie Telecom yang mendapatkan Economic Value Added (EVA) negatif disarankan untuk bisa meningkatkan nilai NOPAT terutama meningkatkan nilai EBIT dan menurunkan beban serta menekan cost of capital untuk meningkatkan laba perusahaan sehingga dapat menciptakan nilai ekonomis bagi perusahaan dan pemegang saham.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Market Value Added (MVA), Economic Value Added (EVA).