Manajemen laba merupakan suatu kemampuan untuk menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan sesuai dengan keinginan. Hal ini berarti bahwa manajemen laba merupakan suatu usaha manajemen untuk memaksimalkan atau meminimalkan laba. Praktik manajemen laba sulit untuk dihindari karena hal ini merupakan dampak dari penerapan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengungkapan laporan keuangan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap manajemen laba pada industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012.
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif dan kausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2012. Dengan menggunakan purposive sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 9 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, koefisien determinasi, uji signifikansi seluruh koefisien regresi secara serempak, uji signifikansi koefisien regresi secara parsial, dan uji hipotesis atau koefisien regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil secara simultan dan parsial. Dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pengungkapan laporan keuangan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap manajemen laba. Secara parsial, kepemilikan institusional memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba dengan arah koefisien yang positif. Sedangkan pengungkapan laporan keuangan dan kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba, namun memiliki arah negatif.
Kata kunci: Pengungkapan Laporan Keuangan, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Manajemen Laba.