Menjaga penampilan kulit merupakan aktifitas yang identik dengan kaum wanita, di mana kebanyakan produk perawatan kulit digambarkan dengan ciri ciri yang ada didalam kaum wanita, seperti kulit putih, bersih, dan bebas bulu, kebanyak produk seperti ini dikhususkan untuk kaum wanita, namun pada saat ini di pasaran sudah mulai bermunculan produk kecantikan dengan konsep yang dapat digunakan oleh kaum pria. Pria digambarkan memiliki wajah bersih, tubuh atletis, tidak berkumis dan tidak berbulu ketiak,, hal ini bertolak belakang dengan stereotype pria maskulin pada zaman dahulu bahwa maskulinitas seorang pria diukur dari kejantannya, keberaniannya, kekuatannya, ketegasannya hingga memiliki bulu dada yang tebal. Hal ini yang coba digambarkan oleh Nivea didalam menggambarkan sosok maskulinitas melalui salah satu produknya yaitu Nivea Deo Men Invisible Black&White. Melalui iklan televisi, Nivea menggambarkan sosok maskulinitas dengan penampilan yang bersih terbebas dari bulu dan memiliki tubuh yang atletis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika menurut John Fiske, iklan televisi Nivea Deo Men Invisible Black&White akan dibedah melalui 3 level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi yang menggambarkan makna maskulinitas.