PT Nusantara Turbin dan Propulsi (PT NTP) yang berdiri sejak tahun 1986, merupakan perusahaan mandiri sebagai anak perusahaan dari PT Dirgantara Indonesia, yang bergerak dalam bidang jasa perawatan (maintenance) mesin turbin yang biasa digunakan pada pesawat terbang maupun mesin turbin yang digunakan untuk industri. Jasa perawatan yang dilakukan oleh PT NTP adalah berupa jasa pemeriksaan (inspection/ HSI), perubahan (modification), perbaikan ringan (repair) dan perbaikan berat (overhaul) mesin turbin untuk pesawat salah satunya adalah pada Engine CT7. Engine CT7 terdiri dari beberapa komponen penyusun subsistem. Dengan metode Risk Priority Number (RPN) didapatkan jumlah komponen kritis yang terpilih yaitu Midframe, Compressor Rotor, Turbin Blade, dan Power Turbin Drive Shaft. Kemudian ditentukan kebijakan perawatan dengan karakteristik kerusakan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan risiko yang ditimbulkan akibat kerusakan dengan menggunakan metode Risk Based Maintenance (RBM). Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RCM, diperoleh tujuh scheduled concondition task, enam scheduled discard task, dan tiga scheduled restoration task. Interval waktu perawatan masing-masing komponen berbeda-beda sesuai dengan task yang diperoleh. Dan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RBM diperoleh system performance loss sebesar $ 7.026.106,81 dan risiko sebesar $ 7.014.841,90. Total biaya perawatan usulan didapatkan berdasarkan interval waktu yang optimal yaitu sebesar $1.883.885,14.
Kata kunci : Reliability Centered Maintenance, Risk Based Maintenance, Risk Priority Number, failure record, preventive maintenance.