Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia menganut asas desentralisasi dengan memberikan keleluasaan kepada Daerah untuk menjalankan otonomi daerah. Dengan demikian, Pemerintah Daerah berhak mengatur sendiri urusan pemerintahannya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Perwujudan kesejahteraan masyarakat akan optimal apabila diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah, dimana sumber penerimaan tersebut didapat dari pendapatan daerah dan pembiayaan daerah. Salah satu sumber pendapatan daerah terbesar yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dimana PAD itu sendiri bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga merupakan indikator yang dapat menambah PAD suatu daerah karena PDRB bisa menunjukkan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pajak daerah, retribusi daerah dan produk domestik regional bruto (PDRB), baik secara simultan maupun parsial terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Penelitian ini menggunakan Kota Bandung sebagai objek penelitian dengan Laporan Realisasi APBD Daerah Kota Bandung dan Laporan PDRB atas Dasar Harga Konstan untuk periode 2012-2015 sebagai populasi. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan convenience sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa pajak daerah, retribusi daerah dan produk domestik regional bruto (PDRB) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Secara parsial pajak daerah dan produk domestik regional bruto (PDRB) berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan asli daerah (PAD), sedangkan retribusi daerah berpengaruh signifkan dengan arah negatif terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Secara keseluruhan pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan asli daerah memiliki realisasi tertinggi pada bulan Desember, sedangkan untuk produk domestik regional bruto memiliki penerimaan tertinggi pada sektor perdagangan besar dan eceran. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa pajak daerah dan produk domestik regional bruto berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan asli daerah, sedangkan retribusi daerah berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap pendapatan asli daerah.