Perkembangan industry tekstil di Indonesia melaju sangat pesat. Pertumbuhan gedung dan rumah produksi terus bertambah. Perindustrian tekstil merupakan bisnis yang cukup menggiurkan, salah satu kawasan yang sudah cukup lama menggeluti bisnis tersebut adalah Kawasan Sentra Rajut Binong Jati. Terdapat sekitar 293 pengrajin rajut disana. Hingga kini, usaha rajutan Binong Jati sudah mencapai 400 home industry. Namun kemajuan di bidang industri tersebut secara tidak langsung akan berdampak menghasilkan sisa produksi (limbah) yang sangat signifikan yang dapat menjadi masalah besar bagi lingkungan bilamana tidak dipikirkan cara untuk mengolah limbah tersebut. Setiap minggunya beberapa home industry di kawasan tersebut bisa menghasilkan limbah hingga 30kg. Kepadatan limbah benang yang ada di home industry pengrajin menghasilkan beberapa masalah yaitu ketersedian ruang yang minim untuk menyimpan limbah, penyakit dan polusi akan timbul apabila limbah tersebut didiamkan begitu saja. Untuk mengurangi limbah tersebut akan dilakukan pemanfaatan pada limbah yang nantinya akan dijadikan sebuah produk fashion. Bukan hanya produk fashion yang memiliki nilai fungsi namun juga memiliki nilai estetis dan nilai jual yang tinggi. Pemanfaatan limbah dilakukan melalui beberapa tahap yaitu proses pembersihan limbah hingga eksplorasi limbah menggunakan teknik twist dan weaving. Hasil lembaran eksplorasi yang sudah jadi akan dijadikan produk fashion sesuai dengan sifat dan tekstur dari eksplorasi tersebut.