Salah satu teknologi komunikasi serat optik yang baru saja dikembangkan adalah Next-Generation Passive Optical Network Stage 2 (NG-PON2). NG-PON2 digagas untuk memenuhi kebutuhan jaringan akses broadband masa depan dengan kemampuan untuk meningkatkan bitrate hingga lebih dari 10 Gbps dengan metode agregasi OLT dan menggunakan teknologi Time-and-Wavelength Division Multiplexing (TWDM). Namun jaringan akses NG-PON2 ini belum pernah diimplementasikan di Indonesia.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan perancangan dan analisis performansi jaringan NG-PON2 berbasis TWDM. Perancangan dilakukan untuk mengetahui pengaruh fisik khususnya segmen distribusi terhadap performansi NG-PON2. Skenario pengujian menggunakan 4 OLT dengan kecepatan 40 Gbps (skema WDM arah downstream dan skema TDM arah upstream), lima tipe serat optik berdasarkan standar ITU-T G.652.C/D, G.652.B, G.653, G.655, dan G.652.A, dengan jarak 20 km menggunakan dua titik pembagi (dengan total split ratio 1:64 dan 1:128), dan tanpa menggunakan amplifier. Dari hasil simulasi, dilakukan analisis terhadap Link Power Budget (LPB), Signal to Noise Ratio (SNR), Q-factor, dan Bit Error Rate (BER).
Berdasarkan dari hasil simulasi, didapatkan tipe serat G.652.C dan G.652.D memberikan performansi yang terbaik pada setiap parameter performansi. Dengan 64 ONU arah downstream menghasilkan LPB = -25,407 dBm, Q-factor = 9,115, BER = 2,72 x 10-19, sedangkan pada arah upstream menghasilkan LPB = -25,037, Q-factor = 10,619, BER = 1,36 x 10-24. Dan dengan 128 ONU arah downstream menghasilkan LPB = -25,491 dBm, Q-factor = 8,576, BER = 6,86 x 10-16, sedangkan pada arah upstream menghasilkan LPB = -25,047 dBm, Q-factor = 12,064, BER = 1,59 x 10-24.
Kata kunci : NG-PON2, ODN, TWDM.