Kebijakan pengendalian persediaan dalam suatu perusahaan menjadi satu hal yang penting. PT. EFG adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbaikan engine pesawat. Dalam proses operasi perbaikan engine, PT. EFG sering mengalami keterlambatan PT. EFG harus membayar denda. Penyebab keterlambatan yaitu tidak tersediaanya part pengganti sehingga harus menunggu untuk melakukan pemesanan. Untuk dapat memenuhi ketersediaan part, PT. EFG harus mempunyai kebijakan dalam menentukan jumlah pemesanan part untuk persediaan part engine CT7 sehingga dapat menurunkan total biaya dan meningkatkan nilai service level.
Berdasarkan hasil uji distrisusi diketahui bahwa permintaan repair 2015-2016 mempunyai distribusi poisson. Maka metode yang digunakan dalam menentukan kebijakan pengendalian persediaan yaitu menggunakan pendekatan power approximation.
Hasil dari kebijakan persediaan menggunakan pendekatan power approximation untuk masing-masing part mempunyai rerata 1 unit dengan review interval 1 bulan. Pemesanan dilakukan apabila part yang telah mencapai titik reorder point dan jumlah pemesanan tidak melebihi nilai maximum inventory level.
Dengan menggunakan pendekatan power approximation untuk melakukan persediaan PT. EFG dapat meningkatkan service level sebesar 15% dengan penghematan biaya total persediaan sebesar $50,219.17 dari $121,773.67.