ABSTRAK
Salah satu hal yang paling disorot dalam menilai kinerja perbankan syariah adalah rasio profitabilitas yang mana rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan dari total aktiva yang dimiliki.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF) dan Biaya Operasioanl dibagi Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah dalam periode 2012-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan.
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah. Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh 10 Bank Umum Syariah dengan periode penelitian pada tahun 2012-2015. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews versi 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF) dan Biaya Operasional dibagi Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan secara parsial, CAR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, FDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan NPF berpengaruh terhadap profitabilitas serta BOPO berpengaruh terhadap profitibalitas.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka apabila perbakan syariah menginginkan untuk meningkatkan profitabilitas, maka perbankan syariah perlu menekan NPF dan BOPO.
Kata kunci : Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance Deposit Ratio (FDR), Non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA)