Di Indonesia, perburuan ikan hiu merupakan salah satu permasalahan yang masih sulit untuk dicegah. Tingginya permintaan konsumen akan sup sirip hiu menjadi salah satu alasannya. Selain itu, Kurang pengetahuannya masyarakat akan bahayanya ikan hiu untuk diburu dan di konsumsi juga menjadikan salah satu penyebabnya. Oleh karena itu, perlu adanya pemberitahuan sejak dini kepada anak-anak melalui media film animasi. Karakter merupakan salah satu unsur terpenting dalam membangun sebuah cerita. Dalam perancangan ini, karakter berperan sebagai penyampai pesan kepada penonton. Dengan adanya pendekatan antropomorfis kedalam ikan hiu martil, maka akan mempermudah perancang untuk membuat karakter berbicara dan mempunyai perasaan seperti manusia. Perancang menggunakan cartoon character sebagai penggayaan karakter karena anak – anak lebih menyukainya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis sosiologis, analisis psikologis, analisis fisiologi dan melalui proses observasi, wawancara, dan studi literatur untuk memperoleh konsep perancangan. Dengan adanya perancangan ini diharapkan anak – anak memahami pentingnya menjaga kelestarian alam dan hewan. Manfaat dari perancangan ini penonton diharapkan menjadi terpengaruh dan sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian alam.