Kota Bandung adalah salah satu kota di Jawa Barat yang mempunyai jumlah angkutan kota yang tergolong padat. Kebutuhan angkot sangatlah tinggi, terutama di daerah Dayeuhkolot, Buah Batu khususnya Universitas Telkom. Berbagai macam daerah asal yang berbeda dari para mahasiswa, memungkinkan pilihan angkutan kota semakin meningkat. Fenomena mahasiswa pendatang di Universitas Telkom yang tidak mengetahui tentang trayek angkot, perbedaan bahasa, budaya, dan juga tingkah laku, serta tidak adanya arahan dari orang asli Bandung, membuat mereka tidak menerima informasi apapun. Fenomena tersebut menjadi sebuah ide dalam perancangan naskah dan storyboard yang hasil akhirnya berupa animasi pendek 2D yang berjudul ‘Mari Ngangkot’ dengan dua seri didalamnya. Dengan animasi pendek ini diharapkan mampu membuat mahasiswa pendatang Universitas Telkom tertarik untuk mengunduh aplikasi rute angkot Bandung melalui cerita yang bergenre slice of life, komedi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif berupa wawancara, observasi, kuisioner, dan studi literatur. Setelah data terkumpul, data tersebut disusun dan akan dilakukan analisis sebelum menuju ke perancangan. Hasil analisis akan dijadikan acuan untuk membentuk rancangan naskah dan storyboard dengan objek angkot. Hasil akhir perancangan, berupa animasi pendek 2D yang berjudul ‘Mari Ngangkot’ dengan target audiens mahasiswa umur 18 – 25 tahun dengan total durasi ± 3 menit, terdapat dua seri didalamnya, dan berisikan cerita yang menghibur bergenre slice of life, komedi yang mampu membuat mahasiswa pendatang Universitas Telkom tertarik untuk mengunduh aplikasi rute angkot Bandung.
Kata kunci: Angkot, Mahasiswa, Naskah, Storyboard