DKI Jakarta termasuk ke dalam 5 provinsi gizi terburuk di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh tingkat konsumsi ikan masyarakat di wilayah DKI Jakarta hanya mencapai 0.97%. Selain itu, kurangnya pengetahuan ibu-ibu khususnya untuk mengolah ikan sehingga merasa bosan, gaya hidup di kota yang menganggap makan daging lebih berkelas daripada ikan, serta mitos yang beredar di masyarakat mengenai bahaya mengonsumsi ikan saat hamil. Meskipun berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada wanita berusia 25-40 tahun yang pernah atau sedang hamil di DKI Jakarta, 70,4% mengetahui manfaat mengonsumsi ikan selama masa kehamilan dan tingkat konsumsi ikannya masih termasuk kurang karena hanya satu bulan sekali. Padahal mengonsumsi ikan sangat baik untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh karena ikan banyak mengandung protein, lemak tak jenuh yang mudah dicerna, vitamin, mineral, serta omega 3,6, dan 9. Kandungan tersebut sangat dianjurkan bagi masyarakat terutama ibu hamil dan anak-anak pada masa pertumbuhan atau pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan suatu perancangan kampanye untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu-ibu di wilayah DKI Jakarta untuk mengonsumsi ikan laut sebagai lauk pada menu makanan minimal dua kali dalam seminggu. Perancangan kampanye ini dilakukan dengan analisis SWOT dan teknik facet model effect.
Kata kunci : kampanye, ikan, 1000 HPK