Tuna Daksa (cacat fisik) adalah individu yang tidak bisa mengendalikan
ataupun mengfungsikan gerakan dengan normal karena keadaan rusak atau
terganggu akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi.
Keadaan fisik yang terbatas membuat penyandang tuna daksa kesulitan untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kebudayaan yang
akan lebih paham jika dapat berinteraksi secara langsung.
Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality, penyandang tuna daksa
dapat merasakan ataupun mengamati lingkungan baru tanpa harus datang ke
tempat tersebut. Maka teknologi ini sangat membantu individu yang kesulitan
untuk berpergian ataupun eksplorasi.
Real Rumah Adat adalah aplikasi pengenalan rumah adat berbasis Virtual
Reality dan Augmented Reality dengan memanfaatkan Gaze Point untuk interaksi.
Aplikasi ini menerapkan bentuk miniatur dari rumah adat berbasis virtual reality
yang disisipkan objek-objek 3D berupa barang-barang utama yang ada disetiap
rumah adat. Serta ada satu karakter yang berfungsi sebagai guide dalam
menggunakan aplikasi. Interaksi yang dilakukan oleh pengguna ialah berjalan
masuk ke dalam rumah adat, berjalan di dalam rumah adat, mengambil informasi
tentang objek benda yang terdapat di dalam rumah adat dan memindahkan objek
tertentu didalam rumah adat. Dengan berjalannya Real Rumah Adat pada
perangkat mobile mendukung pengguna dalam hal menambah pengetahuan
mereka tentang rumah adat.