Menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sektor UMKM harus dapat mengambil langkah strategis agar dapat menghadapi persaingan. Kontribusi ekonomi kreatif termasuk pelaku UMKM kota Bandung terhadap PDB Provinsi Jawa Barat hampir 8% atau sekitar 21 trilyun rupiah.
Sentra Kaos Suci adalah kawasan industri pengembangan usaha yang bergerak di bidang jasa konveksi. Pada tahun 2015, Sentra Kaos Suci mengalami penurunan omzet dibandingkan tahun 2014 dari angka 60 milyar turun menjadi 50 milyar. Hal ini disebabkan karena produk konveksi yang kalah saing dengan produk impor, sedangkan bahan baku yang digunakan juga masih mengimpor. Berdasarkan hasil preliminary study terhadap 12 pelaku UMKM Sentra Kaos Suci terdapat beragam risiko supply chain yang dihadapi.
Berdasarkan beberapa masalah yang dihadapi, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi risiko supply chain serta untuk mengetahui faktor risiko apa yang paling dominan pada UMKM Sentra Kaos Suci Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Faktor.
Setelah dilakukan analisis faktor, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini terdapat empat faktor yang menjadi risiko rantai pasok di UMKM Sentra Kaos Suci Bandung yang terdiri dari Demand Risk, Supply Risk, Manufacturer Risk, dan Environment Risk. Faktor risiko yang paling dominan pada UMKM Sentra Kaos Suci Bandung adalah Faktor Demand.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perhatian lebih dalam terhadap faktor – faktor yang berkaitan dengan risiko rantai pasok, terutama pada Demand sebagai faktor dominan. Untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian mengenai pengaruh risiko rantai pasok terhadap keberlangsungan UMKM Sentra Kaos Suci Bandung.
Kata kunci: Risiko rantai pasok, Sentra kaos suci, Analisis faktor, UMKM