Fenomena macet yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia merupakan hal yang lumrah. Sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia memilih untuk menggunakan jasa transportasi informal seperti ojek. Beberapa tahun terakhir ojek mengalami perkembangan dengan kehadiran GO-JEK. Dalam pemesanan jasa nya dilakukan lewat aplikasi smartphone yang dapat di unduh dari Google Play dan Apple Store dengan menggunakan koneksi internet. Meningkatnya penggunaan internet dan juga media sosial yang digunakan lewat mobile device saat ini memudahkan orang untuk berkomunikasi. Word of mouth yang dulu terjadi secara personal sekarang berkembang menggunakan media internet yang disebut menjadi electronic word of mouth (e-WOM). E-WOM merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat beli.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti kemudian melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh eWOM terhadap minat beli konsumen pada GO-JEK. Melalui penelitian ini akan dilakukan pengukuran eWOM dengan tiga dimensi yaitu, Platform Assistance, Volume Intensity dan Advice Seeking terhadap Minat Beli pada GO-JEK. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling, dengan jumlah 385 responden. Kemudian, untuk analisis data digunakan analisis regresi linier sederhana, Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan variabel electronic word of mouth pada social media twitter dan instagram berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen GO-JEK. Berdasarkan koefisien determinasi didapat bahwa pengaruh electronic word of mouth terhadap minat beli konsumen sebesar 31% dan sisanya sebesar 69% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : electronic word of mouth; platform assistance; volume intensity; advice seeking; minat beli;