Penelitian ini didasari oleh perlunya investor membentuk portofolio. Peningkatan pesat investor yang terjadi perlu diikuti oleh pemahaman dalam berinvestasi khususnya melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi dengan membentuk portofolio dapat menurunkan risiko tanpa mengurangi tingkat imbal hasil. Selain menimbang risiko dan tingkat imbal hasil, perlu bagi investor memerhatikan biaya yang mungkin dikeluarkan bila aset menjadi tidak likuid. Model asset pricing baru dikembangkan pada tahun 2005 yaitu Liquidity adjusted Capital Asset Pricing Model. Objek penelitian adalah saham indeks LQ-45, data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari data laporan keuangan dan data historis harga saham sampel. Penelitian ini menggunakan model LCAPM untuk memilih saham pembentuk portofolio optimal. Hasil penelitian diperoleh bahwa saham ASII, BBRI, BMRI, BSDE, CPIN, ICBP, INCO, INDF, MNCN, PGAS, PTBA, PWON,TLKM dan UNTR adalah saham yang dipilih untuk dibentuk portofolio efisien. Portofolio-portofolio optimal yang terpilih yaitu Portofolio B memiliki tingkat return tahunan 143,35%, standar deviasi 3.54% dan ilikuiditas 0.64% kemudian portofolio H memiliki tingkat return 28,2% standar deviasi 1.07% dan ilikuiditas 0.51% serta portofolio D dengan tingkat return 96,35% standar deviasi 2.22% dan ilikuiditas 0.60%.