Wireless Sensor Network (WSN) merupakan sekumpulan node sensor yang memiliki energi terbatas dalam sistem mobile atau static dengan node acak dan dinamis mengikuti perubahan lingkungan. WSN tersusun atas node sensor berukuran kecil dalam jumlah banyak yang salah satunya bertugas untuk mendeteksi fenomena fisis seperti medical care dan disaster response menggunakan mobile sensor nodes.
Algoritma yang digunakan adalah protokol HEED mobile yang mampu mensupport jaringan homogen dan heterogen. Protocol HEED termasuk clustering protocol yang memaksimalkan residual energy dan cost intracluster. Dengan memberikan kemampuan heterogen pada HEED diharapkan mampu meningkatkan masa hidup jaringan tersebut dan menekan hardware cost jaringan yang digunakan. Pada penelitian tugas akhir ini akan dikaji konsumsi energi dan umur jaringan antara dua cluster protokol berbasis hybrid, yaitu HEED dan H-HEED. Efisiensi energi tersebut diukur dari total konsumsi energi kedua protokol. Masa hidup jaringan dilihat dari round dimana seluruh node mati dengan perbedaan pada tingkat heterogen energi yaitu 2H-HEED, 3H-HEED dan MH-HEED.
Hasil simulasi menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan pada skenario perubahan jumlah node, insial energi dan kecepatan. Dimana protokol MH-HEED hanya membutuhkan 8,58 joule sedangkan HEED sebesar 10,96 joule konsumsi energi pada skenario jumlah node maksimal 90 node. Masa hidup terlama terjadi pada skenario perubahan inisial energi 0,9 joule dimana MH-HEED kematian terlama pada round 3632 sedangkan HEED hanya 1443 round atau sekitar 50% masa hidup MH-HEED. Untuk persentase throughput pada skenario kecepatan dibawah 1 m/s protokol MH-HEED stabil diatas angka 80% untuk setiap protokol dibandingkan skenario pengujian kecepatan lainnya.
Kata Kunci : WSN, HEED, H-HEED.