Gempa bumi adalah sebuah bencana yang terjadi apabila 2 lempeng bumi
saling bertemu. Tanah yang bergetar dan terjadi secara tiba-tiba, seringkali
getaran ini terjadi sangat keras sehingga menyebabkan kerusakan dan erupsi
gunung berapi. Lokasi tempat bertemunya lempeng bumi ini disebut hypocenter apabila berada dibawah permukaan bumi disebut epicenter apabila berada
di permukaan bumi. Banyak ilmuwan mempelajari tentang gempa bumi ini,
untuk mengukur epicenter suatu gempa terdapat 2 cara yaitu dengan metode
episentral dan hemoseista. Metode numerik terkenal dapat memecahkan masalah numerik dengan menyelesaikan persamaan kontinu dengan mengubahnya
ke diskrit. Lalu, bagaimana mencari suatu pusat gempa menggunakan metode
numerik. Menggunakan metode numerik, pusat gempa dapat diketahui lokasinya lebih mudah dan menghasilkan presisi yang tinggi. Dengan penelitian ini,
diperkenalkan metode Newton yang dikenal sebagai metode yang baik untuk
mengubah model kontinu ke model diskrit [12] [9]. Penelitian akan mendapatkan dan menganalis lokasi epicenter dengan presisi berdasarkan data-data
gelombang Pg pada data observasi dari gempa bumi yang terjadi di Itali pada
24 Agustus 2016 yang lalu. Berdasarkan penelitian ini, metode Newton dapat
mendekati nilai data observasi saat v minimum adalah [13.04142,42.70973], saat v rata-rata adalah [13.23734,42.77320], sedangkan saat v maksimum adalah
[3.49691,42.87145]. Dengan error numerik rata-rata keseluruhan yang didapatkan dengan metode Newton adalah 0.23863. Sedangkan error numerik
saat v minimum adalah 0.15161 saat v rata-rata adalah 0.10728, serta saat v
maksimum adalah 0.457002.
Kata Kunci: Gempa, Newton, Numerik, Itali, Bencana