Keberadaan homoseksual kini mulai berkembang di kota Bandung, salah satunya adalah geng “Joy of Genital”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana interaksi antar anggota geng “Joy of Genital” dalam media sosial dan juga mengidentifikasi pengelolaan privasi komunikasi dalam interaksi hubungan antarpribadi anggota geng “Joy of Genital”. Kemudian bagaimana pengalaman hubungan antarpribadi yang di alami oleh anggota geng “Joy of Genital sebagai pelaku homoseksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam dan observasi yang menghasilkan catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, Interaksi sosial anggota geng “Joy of Genital” dalam media sosial berlangsung aktif karena komunikasi antar sesama anggota lebih banyak dihabiskan pada grup Line Messenger dibandingkan bertemu secara tatap muka. Setiap anggota kelompok memiliki tingkat keterbukaan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka menyimpan informasi tentang diri mereka dan belum ada pengalaman pengalaman buruk yang merugikan masing-masing anggota. Media sosial memang bisa menjadi sarana berbagi dengan semua orang, namun lebih baik jika interaksi tersebut dilakukan secara tatap muka karena tidak semua hal bisa dibagikan melalui media sosial. Pertemuan langsung akan mempererat tali silaturahmi sebagai sebuah kelompok. Kurangnya pertemuan secara langsung akan mengakibatkan setiap anggota kelompok tidak terlalu terbuka pada sesamanya walaupun belum ada konflik yang serius.
Kata kunci: Hubungan Antarpribadi, Pelaku homoseksual, Fenomenologi