Tuntutan akan keceptan dan keperaktisan yang hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan dan sekelompok masyarakat melahirkan budaya instan termasuk pada budaya makanan instan. Salah satu jenis makanan instan yang popular adalah mie instan. Tren ini mendorong kenaikan volume penjualan mie instan disetiap tahunnya. Indomie menjadi Top Brand Awareness pada merek mie instan dan saat ini merupakan market leader dalam persaingan produk mie instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh metode pemasaran yang dilakukan Indomie. Sensory branding adalah sebuah metode pemasaran yang melibatkan rangsangan sensorik panca indera seperti penglihatan (sight), rasa (taste), aroma (smell), suara (sound), dan teksture (touch) untuk membangun sebuah brand yang mampu memberikan customer experience yang lebih berkesan terhadap pelanggannya. Sensory branding di Indonesia belum familiar dalam dunia bisnis Indonesia, marketer hanya berfokus pada dua panca indera yaitu yang berkaitan dengan audio dan visual. Sensory branding memanfaatkan kelima panca indera untuk mempengaruhi sisi emosional pelanggan dalam memilih suatu produk. Pelanggan yang memilki loyalitas merasakan adanya ikatan emosional dengan perusahaan. Ikan emosional inilah yang membuat pelanggan menjadi loyal.