ABSTRAKSI
Manajemen dalam perusahaan memiliki tanggung jawab untuk melaporkan hasil kegiatan operasional dan posisi keuangan perusahaan kepada pihak yang berkepentingan. Peran pihak ketiga yang kompeten dan independen dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan. Audit atas Laporan Keuangan dimaksudkan untuk menurunkan resiko informasi yang diberikan dan memperbaiki pengambilan keputusan. Karena itu, perbaikan atas kualitas audit menjadi hal yang penting dan utama untuk menjamin akurasi dari pemeriksaan laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh masa penugasan audit, dan ukuran KAP terhadap kualitas audit dengan studi pendekatan Earning Surprise Benchmark yang ditinjau dari kemampulabaan perusahaan yang dijadikan indikator tinggi rendahnya kualitas audit. Pendekatan ini diadopsi Wibowo dan Rossieta dari salah satu model pengukuran yang digunakan Carey dan Simnett.
Penulis menggunakan data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui laporan tahunan yang telah diaudit mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 sebagai populasinya yang terdiri dari 140 perusahaan. Dan dengan menggunakan metode purposive sampling, didapatkan 54 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011. Untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa penugasan audit dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan terhadap kualtitas audit. Adapun hasil pengaruh secara parsial menunjukkan masa penugasan audit tidak mempengaruhi kualitas audit, sedangkan ukuran KAP berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap kualitas audit. Dapat disimpulkan bahwa KAP yang memiliki banyak rekan tidak selalu diikuti dengan kualitas audit yang tinggi.
Keywords: Masa Penugasan Audit, Ukuran KAP, Kualitas Audit, Earning Surprise Benchmark