Kebutuhan akan layanan seluler 4G LTE pada zaman modern ini terus berkembang pesat. Selain dampak keuntungan dari sisi bisnis, ternyata juga teknologi tersebut memiliki dampak negative. Para peneliti dari kementerian industry dan teknologi Tiongkok pernah melakukan penelitian terhadap dampak sinyal 4G terhadap otak manusia dimana ditemukan perubahan aktivitas pada otak. Aktivitas yang terjadi di dalam otak tersebut dapat terekam oleh Electroencephalograph atau EEG yang merupakan alat perekam aktivitas elektrik atau sinyal otak karena fluktuasi ion pada neuron otak. Terdapat 5 jenis sinyal otak manusia yaitu alpha, beta, theta, delta, dan gamma yang memiliki rentang frekuensi masing – masing.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan aktivitas otak saat sebelum terpapar dan setelah terpapar gelombang LTE. Yaitu dengan melihat bentuk gelombang otak manusia dari sinyal alpha dengan rentang frekuensi (8 - 14)Hz dan sinyal gamma dengan rentang frekuensi (32 - 64)Hz.
Ekstraksi ciri yang digunakan adalah discrete wavelet transform atau DWT dengan penggunaan daubechies wavelet dan menggunakan PCA untuk mengkompresi data. Sistem klasifikasi yang digunakan ialah metode backpropagation. Hasil menunjukan bahwa berdasarkan pengujian sinyal alfa 62,85% orang yang sedang terpapar LTE terdeteksi sebagai sinyal otak tidak mengalami perubahan aktivitas otak, sedangkan pengujian berdasarkan sinyal gama menunjukkan 68,57% orang tidak mengalami perubahan aktivitas otak.