Satelit Nano adalah satelit yang beroperasi pada orbit LEO dan mempunyai dimensi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan satelit lainnya. Satelit ini mempunyai karakteristik bandwidth yang sempit untuk keperluan pengiriman data muatan kamera dengan misi penginderaan jarak jauh yang bekerja pada frekuensi 2,35 GHz untuk pemantauan deforestation pada ketinggian 700km.
Filter sebagai perangkat yang dapat menyeleksi sinyal pada band frekuensi tertentu agar tidak menyebabkan interferensi dari frekuensi yang berdekatan. Dalam proses implementasi digunakan filter combline dengan dimensi yang relatif kecil serta selektif. Combline Band Pass Filter merupakan salah satu metode perancangan filter yang paling menguntungkan dan dapat diterapkan pada sistem komunikasi satelit yang memancarkan sinyal dengan daya yang sangat besar karena mempunyai ruang hampa atau cavity box. Dalam mendesain filter yang optimal perlu diperhatikan material penyusun filter tersebut. Proses simulasi menggunakan variasi material seperti perak, emas, tembaga, aluminium dan kuningan sedangkan proses realisasi filter menggunakan bahan full kuningan. Filter ini bekerja dengan frekuensi tengah 2,35 GHz. Pada filter ini digunakan respon frekuensi chebyshev ripple 0.1 dB dan impedansi terminal input dan terminal output 50 Ohm. Dalam mendesain filter perlu diperhatikan jenis bahan pembuat filter combline, penentuan dimensi yang teliti, dan karakteristik dari masing – masing resonator agar didapatkan hasil filter yang ideal.
Hasil dari band pass filter ini dapat meloloskan sinyal pada frekuensi 2.250-2.450 MHz dan memiliki bandwidth sebesar 38 MHz, memiliki VSWR 1,28 , insertion loss sebesar -3,76 dB dan return loss sebesar -28,293 dB.