Sumedang larang merupakan sebuah kerajaan yang dipercaya oleh kerajaan Padjajaran untuk meneruskan pemerintahan di tatar Sunda setelah kerajaan Padjajaran terpecah. Oleh karena itu, Sumedang larang dikenal sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan budaya sunda yang lahir dan berkembang disana, yang kini masih melekat dengan masyarakatnya. Saat ini, Sumedang larang berubah menjadi Kabupaten Sumedang dan memploklamirkan diri sebagai “Puseur Budaya Sunda”. Kesenian di Sumedang tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan budaya sunda yang berkembang di Sumedang. Salah satu kesenian tersebut adalah kesenian Kuda Renggong. Kesenian ini berjenis kesenian pertunjukan. Pertujukan Kuda Renggong berbentuk helaran keliling kampung dengan menggunakan hewan kuda yang sesungguhnya sebagai tokoh sentralnya yang kemudian mampu menari mengikuti nada musik yang diiringkan. Selain itu kesenian Kuda Renggong juga memiliki banyak prestasi dan sudah diakui hingga mancanegara. Namun hingga saat ini, belum ada media animasi yang dapat memberikan informasi-informasi mengenai kesenian Kuda Renggong ke masyarakat luas sebagai bentuk pelestarian budaya. Latar belakang dipilihnya kesenian Kuda Renggong sebagai objek penelitian dan perancangan karena kesenian ini memiliki nilai positif untuk berdoa kepada tuhan dan menghormati orang tua.
Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Sementara metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kualitatif.
Perancangan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menghasilkan rancangan animasi yang dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap kesenian Kuda Renggong. Dan memperkenalkan kesenian Kuda Renggong sebagai salah satu kesenian yang memiliki banyak potensi Pariwisatanya bagi Sumedang maupun Indonesia.
Kata kunci : Kesenian, Kuda Renggong, Remaja, Animasi, Sumedang