Sasirangan sebagai warisan budaya merupakan kain khas dari Suku Banjar Kalimantan Selatan yang memiliki ciri khas pada motif dan warna yang cerah. Sejalannya modernisasi khususnya di Kota Banjarbaru, Sasirangan diinovasi dengan penambahan bordir pada motif Sasirangan yang membuat motif sirang lebih terlihat cerah dan timbul dari kain Sasirangan biasa. Namun kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Sasirangan Bordir Banjarbaru, membuat masyarakat lokal ataupun wisatawan yang sedang berkunjung sebab promosi belum dilakukan cukup optimal. Hal ini menyebabkan pemasaran dan penjualan Sasirangan Bordir Banjarbaru belum memenuhi target. Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan yakni pengamatan visual, wawancara, kueosioner dan studi pustaka. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan matriks perbandingan. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perancangan identitas visual dan packaging sangat diperlukan agar masyarakat dan wisatawan mengetahui adanya produk serta melakukan promosi yang sesuai dan tepat sasaran. Hasil perancangan ini difokuskan pada unsur etnik dan inovasi produk yang divisualisasi dengan tren visual dan desain saat ini ke dalam media-media yang meliputi, logo, kartu nama, packaging, brosur, e-flyer, banner, neonbox, webbanner, papan nama, signage, media table info, iklan cetak, media sosial dan website. Dengan hasil perancangan ini mampu membantu pihak DEKRANASDA sebagai pengembang dan fasilitator membuat identitas visual, packaging dan promosi untuk meningkatkan penjualan Sasirangan Banjarbaru dan kesadaran merk masyarakat dan wisatawan.