Konservatisme akuntansi merupakan sebuah prinsip kehati-hatian dalam
menyusun laporan keuangan Tindakan kehati-hatian tersebut diimplikasikan dengan
mengakui biaya atau rugi yang akan mugkin akan terjadi, tetapi tidak segera
mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya
besar. Hal ini akan menyebabkan rendahnya nilai pendapatan dan laba serta tingginya
nilai beban dan kewajiban. Prinsip konservatisme akuntansi diterapkan untuk
mengantisipasi ketidakpastian yang terjadi dalam aktivitas perusahaan.
Penelitian ini menggunakan perusahaan subsektor telekomunikasi yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai populasi. Teknik pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 5 perusahaan pada tahun 2011-
2016 dengan 30 sampel yang diobservasi. Metode analis yang digunakan adalah
regresi data panel.
Berdarkan hasil penelitian, leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan
manajerial dan profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
konservatisme akuntansi. Sedangkan secara parsial menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap konservatisme akuntansi, ukuran
perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi, kepemilikan
manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi, profitabilitas
memiliki pengaruh dengan arah negatif terhadap konservatisme akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian, bagi investor, disarankan agar investor harus cerdas dan
selektif dengan memperhatikan tingkat leverage dan profitabilitas yang dimiliki oleh
perusahaan. Bagi regulator, disarankan untuk membuat standar yang berkaitan
dengan konservatisme akuntansi cara memantau tingkat leverage dan profitabilitas.
Kata Kunci: Konservatisme Akuntansi, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan
Manajerial, Profitabilitas.