ABSTRAK
Sektor industri makanan dan minuman menjadi andalan untuk mencapai target pertumbuhan industri non-migas 2016, yang dipatok sebesar 5,7-6,1persen."Motornya adalah industri makanan dan minuman yang pertumbuhannya diproyeksi sebesar 7,4-7,8 persen tahun depan, pertumbuhan industri makanandan minuman yang selalu positif dan permintaan yang tinggi menjadi alasan industri ini diandalkan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kinerja keuangan dari perusahaan. Untuk mengetahui kinerja keuangan dari suatu perusahaan, pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi untuk mengetahui kinerja dari laporan keuangan. Salah satu metode yang digunakan adalah menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio ROA merupakan rasio yang dapat memprediksi kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih. Namun rasio tersebut juga memiliki hasil yang tidak konsisten pada penelitian sebelumnya. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 9perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya di website resmi perusahaan periode tahun 2012 hingga 2016. Data diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan.Variabel independen yang digunakan adalah Kepemilikan Institusional, Dewan Direksi, Komisaris Independen. Sedangkan variabel dependennya berupa Return On Assets. Periode penelitian ini sepanjang tahun 2012 hingga tahun 2016. Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Data Panel. Hasil dari penelitianini Kepemilikan Institusional, Dewan Direksi dan Komisaris Independen secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA) pada perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Kata kunci : Kepemilikan Institusional, Dewan Direksi, Komisaris Independen, ROA