Semakin hari jumlah kendaraan bermotor dengan berbagai jenis semakin meningkat akibat produksi mobil murah yang tidak dapat dibatasi oleh pemerintah sehingga populasi kendaraan semakin meningkat. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengendara motor terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Salah satu kota terbesar di Indonesia adalah Bandung merupakan kota yang sering mengalami kemacetan lalu lintas terutama pada saat jam sibuk dan weekend karena pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan transmigrasi mengalami peningkatan dan tidak sebanding dengan pertumbuhan serta perkembangan infrastruktur yang memadai sehingga sering terjadi kemacetan.
Pada penelitian ini, penulis mengembangkan sistem pemantauan lalu lintas untuk menghitung jumlah kendaraan menggunakan metode Frame Difference. Untuk mengimplementasi metode yang terdapat pada makalah ini dalam menghitung jumlah kendaraan yang lewat pada suatu jalur bebas hambatan (highway) dengan menggunakan dua sudut pandang berbeda. Asumsi pada penelitian ini menggunakan asumsi background statis.
Metode ini menghitung perbedaan nilai-nilai intensitas pada suatu piksel dari dua frame gambar yang diambil secara berurutan menggunakan software Matlab dengan sebelumnya mengkonversi video/ citra RGB (Red, Green, Blue) menjadi skala abu abu (grayscale). Kemudian dilakukan proses thresholding sehingga menjadi citra biner untuk menentukan adanya perubahan objek atau tidak perbedaan antara background dan foreground akan menunjukan perbedaan intensitas untuk lokasi piksel yang telah berubah pada dua frame serta dilakukan filter dan operasi morpologi terhadap objek lebih akurat dalam mendeteksi objek kendaraan bermotor.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh performansi pada video yang berasal dari Tol Pasteur dengan sudut pandang condong memiliki error 8,21% dan pada Tol Purbaleunyi dengan sudut pandang vertikal memiliki error 4,43% dengan menggunakan beberapa filter dan operasi morpologi. Sebaliknya jika tanpa menggunakan filter dan operasi morpologi memiliki error 175,22% pada Tol Pasteur dan 115,44% pada Tol Purbaleunyi.
Kata kunci : sistem transportasi pintar, grayscale, frame difference, threshold