Agensi teori mengakibatkan hubungan yang tidak asimetri antara pemilik dan pengelola. Untuk menghindari terjadi hubungan yang tidak asimetri tersebut dibutuhkan suatu konsep yaitu konsep corporate governance yang bertujuan menjadikan perusahaan menjadi lebih baik dan sehat.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan dan mekanisme corporate governance dalam hal ini ukuran dewan direksi, proporsi komisaris independen dan komite audit terhadap manajemen laba. Ukuran perusahaan diukur dengan jumlah total asset yang di logaritma naturalkan, mekanisme corporate governance diukur menggunakan tiga variabel (ukuran dewan direksi, proporsi komisaris independen dan komite audit).
Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals menggunakan model Jones dimodifikasi. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan telekomunikasi yang go public periode 2008-2009. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan telekomunikasi yang go public periode 2008-2010. Berdasarkan metode purposive sampling sampel yang diperoleh sebanyak 5 perusahaan telekomunikasi. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajeme laba adalah komite audit. Selanjutnya, variabel independen ukuran perusahaan, ukuran dewan direksi dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Kata kunci: ukuran perusahaan, corporate governance, manajemen laba