Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis keakuratan model CAPM dan model APT dalam memprediksi imbalan saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah harga saham penutupan pada tahun 2007-2009, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), serta variabel - variabel makro ekonomi pembentuk model APT, yaitu tingkat inflasi serta tingkat suku bunga BI. Unit analisis pada penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Time horizone pada penelitian menggunakan basis triwulan selama 3 tahun dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis perbandingan rata-rata standar deviasi CAPM dan rata-rata standar deviasi APT untuk mengetahui perbedaan akurasi CAPM dan APT dalam memprediksi return saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai standar deviasi CAPM sebesar 0,317619 lebih besar dari perhitungan standar deviasi untuk model APT yang hanya 0,12912. Hal ini menunjukan bahwa perhitungan model APT lebih akurat dibandingkan perhitungan model CAPM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model APT lebih baik daripada model CAPM dalam memprediksi imbalan atau return saham perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.