Perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi yang pesat saat ini, terlebih pada meningkatkan pengguna layanan-layanan digital seperti Voice over Internet Protocol (VoIP). Voip menyediakan layanan seperti Voice Call dan Video Call. Semakin banyak pengguna layanan, maka semakin besar juga beban kerja dari sisi server tersebut dan kemungkinan overload menjadi semakin tinggi. Apabila suatu server voip mengalami overload maka terjadi blocking call, sedangkan disisi lain operator ingin menyediakan layanan dengan sistem yang high-availability. Oleh karena itu, teknik Load Balancing menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Konsep Load Balancing merupakan teknik untuk mendistribusikan beban trafik menuju pada dua server atau lebih secara seimbang. Melalui penerapan load balancing, maka beban kerja dan kemungkinan server mengalami overload semakin berkurang sehingga dapat menjaga high-availability pada layanan voip.
Pada penelitian tugas akhir ini mengimplementasikan mekanisme load balancing pada layanan voip agar dapat membangun sistem yang high-availability. Infrastruktur jaringan dibangun pada platform cloud computing openstack dengan implementasi load balancing as a service didalamnya, serta server voip yang digunakan adalah asterisk. Penelitian ini membandingkan dua sistem layanan voip yaitu sistem single server dan sistem load balancing, kemudian akan dilakukan pengukuran parameter uji berupa post dial delay, blocking call, CPU, RAM, dan delay.
Dari hasil pengukuran didapatkan nilai parameter uji dari perbandingan sistem single server dan sistem load balancing pada server voip. Berdasarkan skenario pengujian sistem load balancing didapatkan nilai rata-rata post dial delay mengalami penurunan sebesar 69,9%, blocking call mengalami penurunan sebesar 100%, CPU dan RAM mengalami kenaikan dan delay processing mengalami penurunan sebesar 32,4%. Sistem load balancing as a service yang di implementasikan pada layanan voip dapat meningkatkan kinerja server sehingga dapat mendukung sistem yang high-availability.