Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).Hal tersebut diungkapkan oleh Subekti Makdriani, PustakawanUtama Perpus RI saat menjadi pembicara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2017, di Pendopo Kabupaten Kendal (sumber: http://www.tribunnews.com)
Persentase minat membaca yang rendah pada masyarakat juga terjadi di Provinsi Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. Penurunan jumlah pengunjung paling signifikan terjadi pada tahun 2012-2013.
Menurut penelitian Panggabean, Helen Frida (2014), penurunan jumlah pengunjung pada Perpustakaan Umum Kota Medan disebabkan oleh kualitas pelayanan perpustakaan yang kurang memuaskan. Yaitu,
- Berdasarkan jenjang pendidikan (SLTA, SMA, lulusan diploma, dan lulusan sarjana) sebanyak 49% pengunjung merasa kurang puas terhadap koleksi buku yang lengkap dan terus diperbaharui.
- Berdasarkan jenjang pendidikan dan pekerjaan sebanyak 35% pengunjung merasa kurang puas terhadap susunan buku yang tertata rapi dan sesuai dengan jenis buku.
- Berdasarkan jenjang pendidikan dan pekerjaan sebanyak 45% pengunjung merasa kurang puas terhadap pengaksesan teknologi berupa jumlah komputer, kecepatan mengakses internet, dan sarana pencarian buku (online public access catalog).