Kebijakan MEA sudah mulai pada tahun 2016, dimana barang dan jasa dari negara ASEAN akan lebih mudah untuk masuk ke Indonesia. Melihat potensi pasar yang sangat besar diatas, hal ini merupakan suatu peluang bagi UMKM di Indonesia, namun dalam pencapaian peluang UMKM tersebut tidak dapat melakukanya sendiri, diperlukan peran dari pemerintah agar dapat memenangkan pasar.Pemerintah kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki strategi khusus untuk memenangkan pasar tersebut dengan membuat program dengan nama Little Bandung dimana program ini memiliki kegiatan mempromosikan produk UMKM ke mancanegara dan di dalam negeri yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM Bandung.
Dikarenakan pada umumnya program dukungan pemerintah berupa bantuan dana, hal ini menjadi sesuatu yang baru untuk masyarakat sehingga peneliti ingin mengetahui apakah program dukungan bantuan promosi ini dapat mengembangkan daya saing UMKM dan apakah program yang seperti ini dibutuhkan oleh UMKM dengan melihat respon UMKM terhadap penelitian ini dan perkembangan daya saing UMKM
Penelitian ini meggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif non parametrik, dengan sampel penelitian berjumlah 30 UMKM. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyeberan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini adalah Little Bandung merupakan program yang dibutuhkan oleh UMKM dan program ini dinilai UMKM telah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah kota Bandung selain itu UMKM yang telah bergabung dengan program ini mengalami perkembangan daya saing dalam aspek kepemilikan hak kekayaan Intelektual, kepemilikan sertifikat halal, omset penjualan, kuantitas produksi dan kemudahan akses permodalan.
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengukur pengaruh program Little Bandung terhadap aspek daya saing dari sisi internal ataupun eksternal dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk mengetahui apakah hubungan program Little Bandung memiliki pengaruh positif terhadap daya saing UMKM.
Kata kunci: UMKM, Perkembangan daya saing, Little Bandung