Sholat merupakan tiang agama yang sudah selayaknya dipelajari dan
dipahami oleh semua umat muslim. Dengan mempelajari dan memahami tata cara
sholat yang benar sejak dini menjadikan seseorang yang beragama islam dapat
menegakkan kewajiban sholat yang merupakan rukun islam yang ke-2.
Pembelajaran sholat pada anak usia dini memerlukan banyak bantuan dari guru
dan orang tua, karena anak butuh arahan untuk memahami tata cara sholat yang
telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan wawancara dengan psikolog
anak, pokok pembelajaran pada anak usia dini memiliki aspek kognitif, dimana
anak pada rentang usia 4-6 tahun (periode Preoperational) memiliki kemampuan
berfikir secara konkrit dengan melihat sesuatu secara real. Sehingga untuk
mengajarkan sesuatu kepada anak usia dini perlu menunjukannya secara jelas
karena anak usia dini belum dapat berfikir dengan membayangkan sesuatu yang
belum pernah dicerna oleh indera mereka. Dengan mengoptimalkan teknologi
Augmented Reality pada aplikasi smartphone dapat menampilkan model 3D yang
sangat cocok dengan pola belajar kognitif anak di usia dini. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan Children-Centered Design untuk mendapatkan
perspektif pengguna dalam mengembangkan aplikasi ini. Pengujian terhadap
prototype aplikasi menggunakan QUIM (Quality in Use Integrated Measurement)
model. Model User Interface didapatkan dari analisis yang kemudian
diimplementasikan ke dalam aplikasi panduan sholat yang diberi judul “Belajar
Sholat bersama Ali” dengan tingkat usability yang baik. Dari pengujian yang
dilakukan didapatkan hasil pada kategori low persona (84.6%), mid persona
(91.71%), dan high persona (95.00%). Dengan nilai usability tersebut aplikasi
pembelajaran sholat dalam perangkat mobile dapat digunakan sebagai alternatif
untuk pembelajaran anak.