Bertambahnya lapisan pada persamaan air dangkal atau \textit{shallow water equations} (SWE) menghasilkan model yang lebih dinamis dibandingkan dengan model SWE dengan satu layer. Model dua-layer SWE satu dimensi memiliki densitas yang berbeda pada tiap layernya. Model tersebut menjadi lebih dinamis dan natural, sebagai contoh pada lautan, densitas air akan berkurang dari dasar menuju ke permukaan. Skema numerik \textit{source-centered hydro-static reconstruction} (SCHR) akan digunakan untuk mengaproksimasi solusi dari model dua-layer SWE satu dimensi tersebut. Skema SCHR tersebut telah terbukti memenuhi beberapa kriteria secara matematika untuk persamaan air dangkal (SWE). Dalam pemrosesan akan dilakukan paralelisasi karena bertambahnya layer akan menyebabkan perhitungan komputasi yang sangat besar. Hasil simulasi dari \textit{runup} akan ditampilkan pada penelitian ini. Simulasi tersebut menunjukkan bahwa \textit{runup} dipengaruhi oleh perbandingan dari densitas setiap layer. Selain itu, dengan menggunakan \textit{grid} ukuran $8000$, \textit{speedup} dan efisiensinya dengan menggunakan 2 \textit{threads} adalah $1.74779$ dan $87.3896 \%$ secara berurutan. Sedangkan, dengan 4 \textit{threads speedup} dan efisiensinya didapat sebesar $2.93132$ dan $73.283 \%$ dengan besar \textit{grid} yang sama.
\vspace{0.5 cm}
{\textbf{Kata Kunci:} \textit{shallow water equations, runup, source-centered hydro-static reconstruction, multicore, speedup}, efisiensi}