Praktik earning management muncul sebagai dampak masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham (principal) dan manajemen perusahaan (agent). Pihak principal termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat sedangkan agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Untuk mencegah terjadinya earning management, maka pemerintah Indonesia sendiri melalui Bapepam telah mengeluarkan sistem Good Corporate Governance.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme Good Corporate Governance yang terdiri atas kualitas audit, komite audit, kepemilikan institusional dan independent director terhadap earning management pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pemilihan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak pada penelitian ini sebanyak 32 sampel dalam kurun waktu 5 tahun sehingga didapat jumlah data observasi sebanyak 160 sampel. Metode analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan software EViews9.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik earning management yang terjadi adalah jenis income decreasing (penurunan laba). Secara simultan variabel kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP, tenure KAP dan tenure auditor; komite audit yang diproksikan dengan independensi dan expertise; kepemilikan institusional dan independent director berpengaruh signifikan terhadap earning management pola income decreasing. Selanjutnya secara parsial variabel kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP dan variabel independent director berpengaruh negatif terhadap income decreasing. Sedangkan independensi komite audit berpengaruh positif terhadap income decreasing. Selanjutnya variabel kualitas audit yang diproksikan dengan tenure KAP, tenure auditor; komite audit yang diproksikan dengan expertise serta kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap earning management pola income decreasing.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk membatasi praktik earning management serta meningkatkan kepercayaan investor dan publik, sebaiknya perusahaan menggunakan jasa KAP Big Four sehingga diperoleh laporan keuangan yang memiliki kualitas yang baik. Selanjutnya perusahaan perlu meningkatkan independensi komite audit karena komite audit yang independen dapat memberikan pengawasan secara maksimal dalam membatasi tindakan oportunis manajemen yang mengarah pada praktik earning management.
Kata Kunci : earning management, kualitas audit, komite audit, kepemilikan institusional, independent director, income decreasing.